Petunjuk Lara


 



"Mas,hari ini kamu jadi kan jemput lara ?"

"Aduh,gimana ya,dek,kayaknya mas gak sempet deh.soalnya mas ada rapat pagi ini."

"Yah,gimana dong mas.Aku lagi sibuk banget soalnya.Ntar siang mau ambil bahan,lalu jemput luna."

Bayu berfikir sejenak,sambil memegang dagunya yang tirus.

"Aaa,gimana kalau kita pesanin Lara taxi online aja,Dek ?" Ucap Bayu tersenyum.Ia sudah kehabisan akal,karena buru-buru.

"Yasudah,nanti aku yang pesankan,supaya jemput lara pas di depan bandara."

"Yasudah,aku berangkat dulu ya dek."

"Iya mas,kamu hati-hati ya.Nanti malam aku tunggu dirumah."

"Iya sayang,kamu jaga rumah baik-baik ya,kalau bepergian jangan lupa pintu dikunci semua."Perintah Bayu.

"Iya mas,Daa masss"

"Daa sayang..muach...."


Bayu mencium kening Mayang,Istrinya.Hari ini mereka kedatangan tamu dari Jakarta,yaitu anak dari kakak Bayu,Lara.Lara adalah gadis berusia 18 tahun,ia sedang berlibur sekolah saat ini.Karena usianya tidak terlalu jauh dengan Luna,maka Lara memutuskan liburan kali ini ia akan mengunjungi rumah pamannya.Ia sudah bersiap-siap dan sore nanti akan sampai di bandara kota pamannya.


"Wahhhh,aku udah lama enggak kesini,rasanya jadi kangen.Pak lek sama buk lek gimana kabarnya ya,ga sabar banget ketemu sama mereka,Luna juga,Aaaa,aku rindu mereka semua..."


Lara bersandar dijendela pesawat,ia melihat awan saling bertabrakan,langit cerah,pemandangan yang indah.Disebelahnya,duduk seorang nenek tua,nenek itu bersama anak laki-lakinya.Sepertinya,mereka akan pergi berlibur juga,pikir Lara.

Karena perjalanan masih sangat jauh,Lara akhirnya memutuskan untuk membaca buku,mengeluarkannya dari dalam tas berukuran sedang bergambar kelinci kesukaannya.Ia mengambil buku cerita,dan membukanya,lalu membaca perlahan.Setelah membaca buku,Lara akhirnya merasa kantuk yang begitu berat,ia pun tertidur dengan lelap.


     Didalam mimpinya,Lara bertemu dengan seorang wanita yang berwajah hancur sehancur-hancurnya,ada banyak darah ditubuhnya,ia menunduk kebawah,dan tidak mau memperlihatkan wajah buruknya itu,ketika Lara ingin menghampiri dan mendekatinya,Wanita itu langsung mendorong tubuh mungil Lara.Dan seketika,Lara terbangun dari tidurnya,ia segera mengusap kedua bola matanya,dan melihat kekanan dan kekiri.Nenek yang duduk disampingnya merasa heran melihat tingkah Lara yang sangat aneh.


"Ada apa nak ? Mengapa begitu ketakutan ?." Ucap nenek itu.

"E,tidak apa-apa nek,hanya mimpi buruk."

Sahut Lara,sambil terus mengelus dadanya,dan berusaha mengatur nafas agar kembali stabil.

"Haha,tidak perlu khawatir,itu sering terjadi. siapa namamu ? " Tanya nenek itu.

"Namaku,Lara,nek."

"Nama yang bagus,Nak.Kemana tujuanmu ? "

"Aku,ingin berlibur kerumah paman,Nek."

"Ha,semoga liburanmu menyenangkan ya."

"Terimakasih,Nek."

"Oiya,aku punya sesuatu untukmu.ambl ini."


Nenek itu mengeluarkan sesuatu dari dalam saku bajunya,aku segera meraihnya dan mengucapkan terimakasih banyak.Nenek itu tersenyum,aku pun tanpa melihat apa isinya,langsung saja memasukkan hadiah itu kedalam tas kelinciku.Aku senang sekali,setidaknya,ada teman mengobrol.

30 menit kemudian,

Aku sudah sampai,dan saat ini sedang menunggu taxi yang buk lek katakan.Aku berdiri mondar-mandir melihat suasana dibandara,semua orang sangat terburu-buru,mereka jadi lupa tersenyum dan menyapa,tapi ya sudahlah,namanya juga buru-buru.


"Mbak Lara ya ? ." 

"Iya,bapak taxi yang dipesan buk lek Mayang ya ? " Tanyaku pelan.

"Iya mbak,benar,ayo silahkan masuk,barangnya biar saya masukkan."

"Iya.pak,makasih."


Aku pun segera membuka pintu,dan masuk kedalam taxi.Tak lama kemudian,Taxi pun berjalan meninggalkan bandara.Aku terus saja memperhatikan jalanan,dan suasana sekitar.rasanya sangat menyenangkan,cuaca begitu cerah sore ini.


"Bapak,masih lama ya ?"

"Ou,sebentar lagi sampe mbak."

"Yasudah,apa boleh berhenti sebentar pak?"

"Loh,memangnya kenapa mbak ? "

"Saya mau ke toilet,mungkin disekitar sini ada toilet umum?"

"Ada,ada mbak,kalau gitu kita berhenti sebentar didepan."


Mobil taxi itu pun berhenti di perempatan jalan,aku segera membuka pintu dan berjalan mencari toilet umum.Setelah berhasil kutemukan,aku pun segera masuk dan menutup pintunya.


"Aaaaah,lega rasanya..."ucapku pelan.


Ketika aku ingin mencuci tangan,kudengar ada suara air yang menetes dari kamar toilet sebelah,aku merasa,tidak ada orang lain yang masuk,tapi kenapa ada suara air ? Aku pun melanjutkan mencuci tangan..tapi,suara air itu semakin deras,aku pun begitu penasaran hingga kuberanikan diri untuk mengecek kamar toilet sebelah,semakin dekat,semakin aku mendengar ada suara wanita menangis,suaranya begitu menyayat hati,aku semakin penasaran,aku hanya takut jika terjadi sesuatu padanya..

Ketika aku mendekati pintu itu,kudengar suararnya suaranya semakin jelas dan kuat,aku pun segera membuka pintu itu yang ternyata tidak dikunci sama sekali.


Ngetttttt.ngettttttt.ngetttttttttt.


Aku terkejut dan spontan menutup mulut tak percaya,kudapati seorang wanita sedang menunduk,dengan darah yang terus menetes dari wajah dan tubuhnya......


"Wanita itu..........dia.....sepertiiiii yang ada didalam mimpiku tadi........."

Aku pun segera berlari keluar dari toilet umum itu.Dan mencari-cari keberadaaan bapak supir taxi itu.....

"Mbakkkkkkkkkk."

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Aku kaget melihat bapak taxi yang menepuk pundakku.Hampir saja jantungku ini mau copot.

"Bapakkkkk,ngagetin ajaaa."

"Hehee,maaf mbak,soalnya saya perhatiiin mbak mencari-cari saya,padahal saya ada dibelakang mbaknya lho."

"Yaudah pak,ayo kita lanjutin perjalannya."


Aku yang masih ngos-ngosan mencoba mengatur nafasku agar lebih tenang..

Disepanjang jalan,aku hanya melihat kearah jalanan sambil sesekali melihat pepohonan yang berbaris  beriringan.Hawa yang dingin menusuk kulitku,


"Dingin sekali..."

"Iyaaa mbak,Beginilah suasana disini,masih asri."

"Eum,Iya pak.Oiya pak ? Apa masih lama sampainya ?."

"Ini udah mau sampe kok mbak.."

Aku pun tersenyum mendengar perkataan bapak itu,rasanya aku benar-benar resah semenjak kejadian ditoilet umum itu.Dan aku hanya ingin cepat-cepat sampai.

"Nahhhhh,sudah sampai mbakk..."

"Rumah ini pak ? "Tanyaku keheranan.

"Iya mbak,ini rumahnya,saya keluarkan barang dulu ya."

"Iya pak,"

Aku pun membuka pintu mobil,dan keluar.Aku begitu keheranan,apa benar ini rumah pak lek dan buk lek ku.Karena terakhir aku mengunjungi mereka,rumahnya bukan ini.Em........

"Kak Laraaaaaaaaaaaa" 

Dari jauh ku lihat Luna berlari menuju ke arahku,ia segera memelukku dengan erat,Aku bahagia sekali bisa melihatnya lagi.

"Aaaaaaa,Lunaaa,aku kanger banget sama kamu lho."

"Luna juga kak,ayooo masuk,ibuk  udah nungguin."

"Iyaaa,tapi kamu bantuin aku bawak tas ya.enggak berat kok."

"Okeeeeeee kak."

"Ehhhhhhh,Lara,udah sampaiii.selamat datang    ponakan Buk lek..." Buk lek memelukku.

 Aku pun tersenyum menyambut pelukan hangat itu,segera kuraih tangan buk lek ku.

Kami bertiga masuk kedalam rumah,sesampainya didepan rumah,aku terus memperhatikan,

"Rumah yang bagus,luas dan,bersih."


"Nah,ini kamar kamu,"Ucap Buk lek sambil membuka kamar yang ada disebelah kamar Luna.Kamarnya bagus,bersih,dan luas,aku menyukainya.

"Makasih ya buk lek,maaf ya ngerepotin,hehe"

"Loh,enggak kok,kamu ini ada ada aja.Oiya,kamu silakan istirahat dulu ya,susun barang-barang kamu,mandi,abis itu kita ketemu dibawah,untuk makan malam sama-sama,buk lek mau masak,soalnya sebentar lagi pak lek mu pulang.oke? "

"Oke buk lek,"


Buk lek pun meninggalkan aku seorang diri dikamar ini,aku segera menata barang-barangku,dan tak lupa mengeluarkan oleh-oleh yang sudah dipersiapkan ibu.


"Ah,nanti malam saja aku bawa turun kebawah."


Aku pun segera mengambil handuk,dan masuk kedalam kamar mandi.Rasanya begitu segar,setelah melalui perjalanan yang begitu panjang.Ketika aku ingin membasahi kepalaku dengan air,kudengar pintu kamar mandi ini diketuk berulang kali,aku pun dengan cepat mengambil handuk dan membuka pintu.Kulihat tidak ada siapa-siapa....aneh sekali...


"Apa luna yang iseng ya.......? "

"Eum....yasudahlah,"


     Aku pun melanjutkan kembali  untuk mandi.Selesai mandi,aku segera bersiap diri,dan membawa tas yang berisi oleh-oleh dari ibu buat pak lek,buk lek dan luna.

    Kuturuni tangga satu demi satu,tampak buk lek yang sedang sibuk menyiapkan makanan diatas meja makan.Aku pun menghampirinya dan meletakkan tas oleh-oleh itu diatas meja.


"Bukk lek,Maaf ya Lara gabisa bantu.."

"Eehhh,udah-udah,kamu duduk aja,kamu pasti capek kan,abis dari perjalanan jauh..."

"E,hehe,iya buk lek.Oiya buk lek,ini ada oleh-oleh dari ibu buat buk lek,pak lek,dan luna."Aku pun menyerahkan tas oleh-oleh itu,Buk lek menerimanya dengan tersenyum.

"Duh,makasih banyak lho ya,udah jauh-jauh,dibawain oleh-oleh."

"Hehe,iya buk lek,ibu titip salam buat pak lek sama buk lek dan juga Luna."

Tak lama kemudian,pak lek datang menghampiri meja makan bersama luna.

"Hei,hei hei,ponakan Pak lek,sudah sampai rupanya."Pak lek tersenyum lembut menatapku,segera ku raih tangan pak lek.

"Iya pak lek,Lara udah sampai,Oiya,Ibu titip salam buat Pak lek."

"Ibu sehat Lara ? "

"Sehat pak lek,ibu sekarang lagi sibuk ngurusin usaha ayah."

"Baguslah,gimana perjalanannya tadi ? "

"Lancar pak,Lek."

"Gak ada kendala ? "

"Enggak pak lek."

"Syukurlah.

"Kak Lara,ayoo duduk disini,dismaping Luna."Pinta Luna.

"Iyaaa,iyaa dasar kamu."

"Hehe,ya kan aku kanget banget sama kak Lara,udah lama banget enggak jumpa."

"Hahaha bisa aja kamu."

"Pak lek,buk lek,terkahir Lara kesini,kayaknya rumahnya bukan yang ini deh.?"Tanyaku penasaran.

"Iya lara,kita baru aja 2 minggu pindah kesini.Kata Pak lek mu,rumah ini lebih bagus dan lebih besar,makanya kami pindah kesini."

"Iya Lara,gimana? Baguskan rumah nya ? "Tanya Pak lek.

"Bagus pak Lek,besar,bersih,tamannya juga luas."

"Hahaha,betul sekali.iya kan buk ? "

"Iya mas,"


     Kami pun  makan dengan gembira,sesekali pak lek dan buk lek bercanda,saling tertawa,aku dan luna hanya memperhatikan mereka sambil sesekali tersenyum ke arah mereka.


Ya sudah,pak lek sama buk lek mau ke kamar,kalian silakan nonton tv saja atau lakukan apapun yang ingin kalian lakukan.

"Iya pak lek,buk lek.."Sahut ku.

"Iya buk,yah."Ucap Luna.

Kini tinggallah aku bersama dengan Luna,kami ingin pergi ke ruang tamu setelah makan.Tak lupa,Luna mengambil beberapa cemilan dan jus untuk kami makan sambil nonton tv diruang tengah.

"Kak,sebenarnya,Luna kurang nyaman sama rumah baru ini...."Sahut Luna memecah keheningan.

Aku yang masih fokus menonton tv tidak begitu menghiraukan perkataanya.

"Kak......"

"Kakkkkk........"

"E bunga bunga bunga...Kamu ini Luna"

"Hahaha,kakak latah? Kakak lucu banget sih."

"Kamu itu ngagetin aku,tau....."Ucapku jengkel.

"Kakak sih,dipanggil gak nyaut-nyaut.."

"Kamu manggil kakak? Kapan ? "Tanyaku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Kakak sih fokus banget nontonnya..."Sahut Luna Jengkel.

"Yah,abisan seruuu gimana dong...? Yasudah yasudah,kakak dengerin,kamu mau ngomong apa.?"

"Gak jadi deh,udah gak mood,kita pindah ke kamar aja yuk kak,udah malam juga."

"Yaudah,eh kamu tidur dikamar kakak aja dong,Na ? "

"Kakak aja yang tidur dikamar,Luna.barang-barang kakak biarin aja dikamar sebelah,gimana ? "

"Yaudah deh,ayo"

Aku dan Luna menaiki tangga satu demi satu.Setelah sampai didepan kamarku,aku segera mengambil boneka kelinci kesayanganku,dan mengambil buku ceritaku didalam tas.tapi tak kutemukan..

"Emm,yasudah nanti saja kucari lagi."


Kututup kembali pintu kamarku,dan berpindah ke kamar Luna disebelah.


"Luna,bukak dong.."

"Sebentar kak,Luna lagi ganti baju..."

"Iya iya,buruan..pegel nih."

Tak lama pintu pun dibuka,Berdiri Luna dengan piyama doraemonnya.

"Ayo masuk kak,malam ini tidur disini saja ya,"Pinta Luna.

"Iyaa deh,bawell"

Aku dan Luna merapikan tempat tidur,lalu kami duduk diatas tempat tidur.Kamar Luna sangat cantik,aku mengangguminya.

"Lun,kamarmu cantik banget..."

"Iya kak,Luna juga suka"

"Gak salah pilih rumah dong pak lek sama buk lek."Cetusku sambil tertawa.

"Kak.........."

"Iyaa Luna.....kenapa ? "

"Gapapa,cuma Luna kadang merasa gak nyaman aja disini kak."

"Loh kenapa ? Kan kamaenya bagus banget..?"

"Iyaaa,maksud Luna,ya gak nyaman aja kadang,gatau kenapa,atau mungkin cuma perasaan Luna aja."

"Iyaaa,mungkin cuma perasaan Luna aja kalik.

Jam sudah menunjukkan Pukul 10 malam,Aku dan Luna yang tadinya sedang bercerita-cerita mengenai diri kami masing-masing,sekarang sudah terbaring diatas tempat tidur..

"Lun....Luna...? "Sahutku pelan.

Kulihat Ternyata Luna sudah tertidur,aku pun menyelimutnya dengan pelan.Segera aku pun menyelimuti diriku,dan ketika aku ingin memejamkan mata.Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar sebelah dibanting.Aku pun kaget dan membuka mata.

"Astagaaaaa,itu kan pintu kamarku."

Segera aku turun dari tempat tidur Luna,dan membuka pintu,kulihat pintu kamar sebelah terbuka....

"Loh,bukannya tadi sudah ku tutup ya.?" 

"Yasudahlah,tutup lagi aja."


Aku pun pergi ke kamar sebelah dan berniat menutup pintu kamar tersebut,ketika aku ingin memegang pintu dan menutupnya,mataku langsung terbuka lebar melihat semua barang-barangku berserakan diatas lantai.Segera aku masuk kedalam kamar tersebut,dan melihat apa yang terjadi..


"Apaaa semua ini ? "

"Siapa yang melakukannya ? "

"Luna ??? Tidak mungkin,ia sudah tidur."


Aku tidak bisa berfikir dengan jernih lagi,segera kurapikan semua barang-barangku kembali.Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam,aku baru siap merapikan semuanya.Pandanganku tertuju kepada tas kelinciku yang terbuka,kulihat ada bungkusan kecil disana.


"Bungkusan kecil ? "

"Oou Iya,itu hadiah dari nenek itu,aku hampir saja lupa."

Dengan penasaran,aku pun meraihnya dan membukanya pelan-pelan,namun tak kusangka,isinya membuatku terkaget-kaget dan tak henti menutup mulut.

"Apa ini.....? 

Kutemukan fhoto wanita didalam bungkusan kecil itu,wanita ini?siapa dia ? Aku terus saja berfikir,hingga aku dikagetkan oleh Luna yang sudah berdiri didepan pintu.

"Kakak........."

"Lunaaaaaaaaaa.kamu ini ngagetin saja,sini masuk.."

"Maaf kak,Tadi Luna bangun,,liat kakak udah gak ada disamping Luna."

"Luna......"

"Iya kak ? Ada apa ? Apa ada sesuatu ? "

"E,tidak,ayo kita tidur saja,sudah malam."

Aku dan Luna segera kembali ke kamar Luna,dan tidur.

Tolongggggggggggggg...

Tolonggggg akuuuuu,tolonggggggggggg

Siapaaaa kamu ? Mau apaaaa kamuuu ??????

Tolong aku,bantulah akuuuuuuuuuuuu.

Aaaaaaaaaaaaaaaaa...

Aku terbangun dari.mimpi buruk itu lagi,lagi-lagi wanita dengan wajah yang hancur itu lagi.

"Kakkkkk,,,,ada apaa ? "

"Enggak,gak papa Luna,aku cuma mimpi buruk..."

"Kak,Luna juga sering mimpi buruk semenjak kami pindah kerumah ini..."

"Kamu serius Luna ? "

"Iya kakk....."


Aku dan Luna saling bertatapan,kami pun segera bangkit dari tempat tidur,membuka tirai jendela kamar Luna.Tampak matahari menyembulkan wujudnya malu-malu.....

Aku segera berpindah ke kamar sebelah,san bersiap mandi dan beres-beressssss....


Hari ini hari minggu,Buk lek sudah lebih dulu pergi ke pasar,sementara pak lek,ia pagi-pagi sudah pergi olahraga.Aku dan Luna sarapan berdua dimeja makan.


"Lun.....kamu gapapa kan? "Tanyaku

"Enggak,Luna gapapa kok kak."

"Abis ini kita ke taman ya,ada sesuatu yg mau aku ceritain...."

"Iya kak,"


Aku dan luna meneruskan sarapan pagi kami.Pagi ini buk lek menyiapkan kami sarapan nasi goreng dengan segelas susu hangat.Aku dan Luna menghabisi makanan itu dengan lahap,sambil sesekali tersenyum.


Ditaman

,

"Kak,nih,Luna bawain jus."

"Makasih ya luna."

"Sama-sama kak.."

Segera kuteguk jus pemberian Luna,sambil memperhatikan sekitar,kulihat,tidak ada rumah tetangga yang berdekatan dengan rumah ini,Beberapa meter kemudian baru ada rumah-rumah warga yang lain.Rumah ini memiliki taman yang luas,sangat luas,aku dan Luna hanya berdua disini.

"Kak,,,,,,"

"Iya Lun...?"

"Sebenarnya,malam kemarin,Luna dengar kakak minta tolong dikamar sebelah,makanya Luna kebangun dan langsung berdiri didepan pintu.Tapi pas Luna liat,kakak gapapa,Jadi siapa yang minta tolong sih? "

Aku yang mendengar perkataan Luna,sekitar menjadi merinding pagi-pagi begini.

"Kamu yakin begitu Luna ? " Tanya ku memastikan.

"Iya kak,Luna yakin banget,tapi Luna ragu mau ngasih tau kakak malam itu..."

"Hem....sebenarnya,pas kamu tidur,aku denger pintu kamar sebelah dibanting,makan aku segera berlari melihat,karena seingatku pintunya sudah ditutup,pas aku mau tutup,aku lihat barang barangku udah berserakan semua dilantai,aneh banget kan ? Padahal waktu itu kamu tidur.....cuma ada kita berdua dilantas atas,pak lek dan buk lek kan dilantai bawah,lagipula mereka udah tidur.."

"Iya kak,banyak banget keganjalan setelah Luna sama ibu dan bapak pindah kerumah ini,tapi tiap luna ceritain ke ibu,ibu malah gak percaya,dan bilang kalah Luna cuma ngaur doang."

"Ooiya,waktu aku baru sampai.kamu ada ketok ketok pintu kamar mandiku,ya Lun ? "Tanyaku yang tiba-tiba ingat tentang hari itu.

"Kak,Luna gak se iseng itu kok,lagipula pas itu Luna lagi dibawah bantuin ibu masak."

"Kalau bukan kamu,jadi siapa Lun ? "

"Luna juga gatau kak, yang jelas semenjak Luna pindah kerumah ini,Luna jadi sering banget mimpi buruk,"

"Lun.....? Apa kamu mimpi seorang wanita ? "

"Iya kak...wanita,"

"Siapa ya Lun,aku jadi penasaran,gak tenang banget kalau begini.."


Malam hari,pukul 05 Subuh


Aku keluar dari kamar Luna,karena merasa sangat haus,segera kuturuni anak tangga satu demi satu,sambil menguap sesekali,setelah sampai dibawah,segera kususuri dapur,mengambil gelas dan mengisinya dengan air.Setelah air terisi dengan penuh,segera ku tegukkkkkk....


"Ahhhhhhhhhh,lega sekali rasanya..."

Ketika ingin meletakkan gelas,kulihat ada bayangan yang berjalan pelan,aku pun penasaran,mungkin itu Luna yang mencariku,pikirku.

"Lunaaaaaaaaaaa,heii."

"Lunaaaaaa,kamu mau kemana ? "

"Lunaaaa,ayo keatas kita tidurrr."

"Lunaaaaaaaaaaaaa.."


Aku heran sekali,mengapa Luma sama sekali tidak menggubris kata-kataku,segera ku ikuti dia dari belakang,dan alangkah terkejutnnya aku,Luna berjalan menuju balkon,dibelakang taman...


"Ada apa dengan anak ini ? Kenapa dia tidak mau menyahutku.."

Aku yang semakin penasaran,terus melihat Luna yang sudah berada diluar,

Samar-samar ku lihat ia berjalan pelan.

"Astaga mau apa dia malam-malam keluar..."


Ketika Luna berbalik badan,kudapati bukan wajah luna,melainkan wajah wanita yang hadir didalam mimpiku beberapa.malam ini...

Wanita itu menangis dan meninta tolong,sambil menunjuk kearah gundukkan belakang rumah.aku yang shock langsung pingsan dan tak sadarkan diri..

Keesokan paginya,aku pun dibangunkan oleh buk lek yang mendapati tububku terbaring diluar.Buk lek yang kaget berteriak,dan seisi rumah pun menghampiriku.Aku dibawa kesofa ruang tengah.Aku masih sangat shockk..


"Nakkkk,Laraaa,kamu kenapa nak....? "

Aku yang masih setengah sadar mencoba mengingat ingat.kepalaku pusing sekali.

"Pak lek,buk lek....Luna....

"Iya kenapa,kamu kenapa nak,Lara ngomong,jelasin sama buk lek."


Setelah sadar sepenuhnya,aku pun menceritakan semuanya pada pak lek dan buk lek.Akhirnya kami sepakat untuk menuju kembali kebelakang rumah,Entahlah,aku merasa itu nyata,wanita itu seperti meminta tolong dan memberikan petunjuk selama ini..


"Kamu yakin,Lara ? Disini? "

"Iya Pak lek,Lara yakin.tapi Lara juga gatau ada apa didalam itu,yang jelas wanita itu menunjuk kearah situ."


Aku dan Luna hanya menunggu Pak lek dan buk lek,mereka berdua berniat ingin menelpon polisi.Tak.lama kemudian polisi pun sudah datang di kediaman kami.Mereka menuju kebelakang.aku dan Luna terus saja berpegangan tangan,kami sangat takut dan juga penasaran.

Dan benar saja,

Setelah polisi menggali dan membongkar apa yang ada didalamnya,ditemukan seorang wanita yang sudah hampir membusuk,wajahnya hancur,aku dan Luna berteriak ketika mengingat wajah itu.


"Kak,sama seperti yang ada difhoto itu.."

"Kau benar,Lun..mirip sekali."


Jenazah wanita itu pun diangkat dan dievakuasi,lalu dibawa oleh polisi.Pak Lek dan buk lek menjelaskan semua informasi yg dia dapat dari kami berdua.Polisi polisi itu pun pamit mengundurkan diri,dan mengatakan akan secepatnya memberikan laporan mengenai perkembangan kasus itu..

Aku dan luna berpelukan,kami menangis,entah mengapa begitu sedih rasanya...


"Mas,tolong,jangan jual rumah ini,ini satu-satunya peninggalan ibuk buat aku mas...."

"Kamu jangan melawan ya,bisnis aku sedang buruk,aku perlu dana yang besar.rumah ini harus segera kita jual."

"Mas aku mohon....."

"Kamu ini ngeyel sekali ya,apa kamu tidak pikir bisnisku yang sedang turun,kita akan bangkrut Nora.Paham kamu."

"Massssss,pokoknya aku gak relaaaaaa,kembalikan sertifikat itu.."

"Noraaaaaaaaa."


Plakkkkkkkk,sebuah tamparan keras hinggap dipipi mulus nora,Roby menghajar Nora tanpa ampun,ia seakan sudah dikuasai setan,emosinya membludak hingga tidak sadar apa yang sudah ia lakukan.Nora terjatuh dan terguling-guling diatas tangga,dan jatuh kembawah,dalam kondisi darah sudah keluar banyak dari kapala dan wajahnya...


"Noraaaaaaaaaaaaaaa..."

"Noraaaa,bangun,bangun..."

"Bagaimana ini,aku pasti akan dipenjara...tidak tidak,aku gak mau dipejara,pokoknya aku gak mau..


Roby pun memiliki rencana yang sangat buruk,ia segera menyeret tubuh nora kebelakang rumah,ia menggali tanah begitu dalam,lalu memasukkan tubuh Nora yang menyedihkan,...tanpa rasa bersalah...


Seminggu kemudian,

Pembeli baru sudah membeli rumah ini,Bayu dan Mayang,


"Identitas wanita itu sudah kami dapatkan,terimakasih atas bantuan info nya pak Bayu,"Ujar Polisi tersebut.

"Iya,sama-sama pak".

Aku dan Luna masih ngeri jika mengingat hal-hal yang berkaitan dengan wanita itu..

"Kak Lara,fhoto itu,apa masih disimpan? "Tanya Luna.

"Aku sudah mencari kemana-mana,tapi tidak kutemukan.mungkin sudah hilang.

"Mungkin,nenek tua yang memberikannya,sangat sakti."Ujar Luna.



Aku merasa lebih tenang sekarang,setidaknya semuanya sudah jelas,memang ada yang tidak kena dengan rumah ini,dan sekarang sudah selesai.Aku segera menyelimuti tubuhku,dan memejamkan mata hendak tidur..

Ternyata aku masih memimpikan wanita itu,namun wajahnya lebih bersih,tidak kotor dan terluka..


"Terimakasih,sekarang aku sudah tenang."

Wanita itu berdiri menatapku,mengenakan baju putih bersih,kulitnya juga bersih,tidak kotor dan penuh dengan darah,

Seketika ia menghilang,

Aku pun tersenyum dalam mimpiku.

"Semoga engkau tenang dialam sana,pembunuhmu sudah ditemukan,ia dipastikan tidak akan menghirup udara segar lagi."


You may like these posts:

No comments:

Post a Comment