“ Ndak bisa nak Adit , kamu itu sudah terlambat 15 menit . Sudah tidak boleh masuk . Memangnya sekarang alasan kamu apalagi ? memberi kambing makan ? memberi ayam makan ? atau memberi bebek makan . ? “ Tanya penjaga sekolah sambil menyeruput the hangat dengan roti bakar .
*****
Seorang remaja belari dari sisi pantai menuju sampan . Segera ia mengayuh sampan tersebut menuju ke tengah laut.Sesekali ia melambai dari kejauhan . ia adalah Adit , anak seorang nelayan yang memiliki cita - cita yang tinggi . Adit tinggal bersama ibu dan bapaknya . Adit sering kali di pukul oleh ibunya karena kesalahan - kesalahan yang kecil . Anak malang itu sangat kasihan,meskipu begitu ia adalah anak yang pintar dan baik .
Setelah dua jam pergi melaut , Adit pun kembali mengayuh sampannya menuju ke tepian pantai . Ia segera turun dan membawa hasil melaut berupa ikan . Adit pulang menuju kerumahnya yang tidak begitu jauh dari pantai . Dengan gembira ia menyanyikan lagu anak - anak
Disini senang
Disana senang
Di mana - mana hatiku senang
Disini senang
Disana senang
Di mana - mana hatiku senang
La la la la la la la la la la la la la la la
La la la la la la la la la la la la la la la
" Bukkk , O bukkk . adit sudah pulang . " Teriak Adit didepan rumah .
" Bukkk o bukkk , Adit bawak ikan ni . . . . . . . . . . " Teriak Adit lagi .
" Hoi Adit , kamu kenapa teriak - teriak ? " Sahut pak Arif , ayahnya Adit .
" Eh , bapak . Maaf pak , Ini Adit bawa ikan hasil tangkapan hari ini . " ucap Adit dengan gembira .
" Bawa ke belakang , segera mandi ya . " Pinta Pak Arif .
" Baik , pak Adit ke belakang dulu . Oiya pak , ibu mana ? " Tanya Adit penasaran .
" Ibu kamu pergi kerumah nenek , sudah cepat mandi sana . "
" Baik , pak . " Sahut Adit menurut .
Adit pun pergi ke belakang dan segera mandi , Ia sangat gembira hari ini karena mendapat hasil tangkapan yang banyak . Ibu Adit pasti sangat senang .Adit adalah anak semata wayang dari bapak Arif dan ibu Eka . Pak Arif bekerja sebagai seorang nelayan sedangkan ibu Eka adalah seorang ibu rumah tangga . Keseharian Adit selain pergi melaut bersama bapaknya adalah bersekolah , saat ini ia sedang duduk di bangku SMP ( Sekolah Menengah Pertama ) kelas 1 , ia baru saja masuk sekolah . Saat ini Adit sedang fokus meningkatkan kemampaun dirinya di bidang seni , Adit sangat suka menulis cerita dan juga bernyanyi namun sayang , kedua orang tua Adit tidak mendukung hobi Adit tersebut , Adit merasa sangat sedih karena ia tidak mendapatkan dukungan dari orang tuanya . Meskipun demikian ia tetap menyayangi kedua orang tuanya , karena Adit percaya bahwa orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuknya .
Setelah pulang sekolah Adit harus segera mengganti baju dan makan , kemudian ia harus bergegas membantu bapaknya turun ke laut . Awal – awalnya Adit sangat takut dengan laut ketika ia msih kecil , namun sekarang ia sudah tidak takut lagi karena ia sudah terbiasa menghadapi cuaca dan situasi yang ada di di laut , meskipun di usia Adit yang baru berusia 12 tahun , Tetapi Adit adalah anak yang berani dan rajin membantu kedu orang tuanya .
Disaat anak – anak seumuran ia sedang asyik – asyiknya bermain , Adit justru sibuk membantu orang tuanya mencari rezeki hal ini karena Adit bukan berasal dari keluarga yang berada . Adit menyadari mengapa ia harus bekerja keras membantu ibu dan bapaknya , karena mereka orang yang susah , mata pencaharian orang tuanya sehari – hari adalah melaut menangkap ikan , jika sedang tidak mendpatkan hasil tangkapan , maka keluarga Adit harus makan nasi saja tanpa lauk .
Adit mengerti kondisi keluarganya , itulah mengapa ia memilih untuk membantu ibu dan bapaknya mencari rezeki ketimbang bermain atau fokus memperdalam hobinya , bukan ia tidak ingin , hanya saja ia mengerti dengan kesulitan ekonomi yang tengah keluarganya alami .
****
Ting ting ting ting ting ting ting ting ting ting ting ting ting ting ting ting ting ting ting
Bel tanda masuk sekolah sudah berbunyi , pagar sekolah pun sudah di tutup . Dari kejauhan tampak Adit yang sedang berlari dengan kencang , sesampainya di pintu gerbang ia sudah terlambat , penjaga sekolah tidak memperbolehkan Adit untuk masuk karena sudah terlambat dan melanggar aturan . Adit pun memohon seperti biasa mengeluarkan jurus andalannya apabila tidak di beri izin oleh kepala sekolah .
“ Pak , Adit boleh masuk ya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . “ Pinta Adit sambil memohon .
“ Ndak bisa nak Adit , kamu itu sudah terlambat 15 menit . Sudah tidak boleh masuk . Memangnya sekarang alasan kamu apalagi ? memberi kambing makan ? memberi ayam makan ? atau memberi bebek makan . ? “ Tanya penjaga sekolah sambil menyeruput the hangat dengan roti bakar .
“ Maaf toh , Pak . Adit abis bantuin bapak jualan ikan di pasar , setelah itu baru bisa pergi ke sekolah . Adit juga jalan kaki , lho Pak . “ Jawab Adit dengan wajah yang memelas minta di kasihani .
“ Haduh – haduh , ya sudah , ya sudah , kamu boleh masuk , tapi besok – besok tidak boleh terlambat lagi ya . ! “ Ucap penjaga sekolah pun membuka pagar sekolah dan memperbolehkan Adit masuk dengan syarat selanjutnya tidak boleh terlambat lagi .
“ Baik , Pak . Terima kasih ya , Pak . Saya izin masuk ke kelas dulu .
“ Ya , sama – sama dasar bocah – bocah , ada – ada saja kelakuannya .Tapi kalau di pikir – pikir bagus juga membantu orang tua , tapi ya ndak boleh sering terlambat juga toh . “ Ucap penjaga sekolah sambil menyeruput kembali teh hangat di sampingnya .
Adit pun bergegas masuk ke dalam kelas , setelah meminta izin untuk meminta izin kepada guru untuk msuk kelas , ternyata Adit akan di hukum seperti biasa yaitu berdiri di depan kelas sambil menjewer kedua telinganya sendiri . Adit pun mengerti dan segera meletakkan tasnya di kursi kemudian kembali ke depan kelas dan menjewer telingnya hingga 15 menit lamanya .
Setelah jam pelajaran telah selesai , Riko teman sekelasnya Adit yang terkenal dengan sifat jahil dan nakalnya menghampiri Adit dan berusaha untuk mengganggu dan mengejek Adit .
“ Hei anak nelayan , ngapain kamu masih sekolah ? tempat kamu bukan di sini , tempat kamu itu cocoknya di pasar ikan . hahahah “ Teriak Riko mengejek Adit yang sedang menyantap bekal sarapannya .
Mendengar teriakan Riko , seisi kelas pun menertawakan Adit dan dengan kompak mengejeknya
Anak nelayan
Bau ikan bau ikan bau ikan bau ikan
bau ikan bau ikan bau ikan bau ikan
Bau ikan bau ikan bau ikan bau ikan
bau ikan bau ikan bau ikan bau ikan
Bau ikan bau ikan bau ikan bau ikan
bau ikan bau ikan bau ikan bau ikan
Bau ikan bau ikan bau ikan bau ikan
bau ikan bau ikan bau ikan bau ikan
Mendengar ejekan tersebut Adit pun tak kuasa menahan diri , ia lantas berhenti menyantap bekalnya , segera ia beranjak dari tempat duduknya dan berteriak .
“ DIAMMMMMM ! . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . “ Teriak Adit
Namun karena Riko tidak terima di teriaki , ia pun memukul wajah Adit , Adit yang merasa kesakitan pun membalas pukulan Riko . Keduanya pun berkelahi dan membuat kegaduhan dalam kelas . Bukannya melerai perkelahian , seisi kelas justru memanas – manaskan keduanya agar berkelahi untuk melihat siapa pemenangnya .
Adit dan Riko babak belur , guru pun datang dan melerai keduanya , seketika seisi kels menjadi sepi tak bersuara .
“ BERHENTIIII ! . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . “ Teriak Ibu guru
Atas kejadian tersebut keduanya pun di panggil masuk ke dalam ruangan kepala sekolah , mereka berdua di ceramah habis – habisan oleh ibu dan bapak guru . Kemudian kedua orang tua Riko dan Adit pun di panggil . Orang tua Riko yyang berada berusaha membela anaknya , Riko . Sementara Adit dengan orang tua yang miskin hanya tertunduk malu dan tak berani menatap ibu dan bapak guru dan kedua orang tua Riko yang terus – terusan memaki Adit anaknya .
“ Bapak dan ibu , kedua anak ini berkelahi pada saat jam istirahat , saya mendapatkan laporan jika yang memulai pertengkaran terlebih dahulu adalah Riko , karena ia terus – terusan mengejek Adit yang sering terlambat datang ke sekolah karena harus membantu ibu dan bapakknya berjualan ikan di pasar . Saya tidak ingin hal ini terulang kembali . Yang di lakukan Riko adalah perbuatan yang tidak terpuji , tidak baik menghina dan mengejek temannya . Kemudian Untuk Adit kamu harus lebih sabar ya , jangan berkelahi nak , karena itu perbuatan yang sangat tidak baik . “ Ucap Ibu guru
“ Mana mungkin anak saya yang mengejek duluan bu guru , saya sangat kenal dengan anak saya , tidak mungkin dia yang memulai perkelahian , pasti anak ini duluan . “ Ucap ibu Tiur , orang tuanya Riko .
“ Saya sudah mendengar beberapa saksi ibu , menurut keterangan , memang Riko lah yang memulai duluan . “ Jelas Ibu guru
“ Sudah – sudah , sebaiknya keduanya saling bermaafan saja , saya tidak ingin hal ini terulang kembali , saya harap setelah ini ibu dan bapak selaku orang tua dapat memberikan nasehat kepada anak – anak kita agar tidak berkelahi .” Ucap Kepala sekolah .
“ Baiklah bapak dan ibu guru , jika memang benar anak saya yang bersalah , maka saya selaku orang tuanya meminta maaf dengan sebesar – besarnya . “ Ucap Ibu Tiur
Orang tua Riko pun memarahi Riko habis – habisan karena anaknya memang bersalah, Riko menangis sesegukan karena ulah perbuatanya .
Sementara itu , Adit pun pulang bersama kedua orang tuanya . Sesampainya dirumah , belum sempat Adit mengganti baju dan meletakkan tasnya . Pak Arif langsung menarik tali pinggang yang ia kenakan untuk memukul Adit dengan sangat kuat , Adit menangis kesakitan , ia begitu kesakitan sampai tersungkur kelantai .
“ Kamu tahu kan kita ini orang susah ? lalu mengapa kamu mmebuat ulah ? bapak ini miskin nak , kita ini miskin . ! sudah makanan sehari – hari kita di hina dan di rendahkan , kamu jangan menambah masalah . Kita ini miskin . Bapak malu , nak . MALU ! “ Teriak Pak Arif sambil memukul Adit dengan tali pinggang .
Sementara ibu Adit hanya menangis melihat ankanya di pukul oleh bapaknya . Ia tak bisa menahan suaminya untuk memberikan pelajaran . Setelah itu , Suaminya berhenti memukul dan melempar tali pinggang tersebut ke lantai . Adit yang sudah ketakutan dan kesakitan segera berlari menuju ke pantai dengan memegang tubuhnya yang kesakitan.
Adit menangis di atas sampan , ia melepas tali sampan tersebut dan membiarkan ombak membawa sampan dan dirinya ketengah laut . Adit sangat sedih , tubuhnya biru kemerah – merahan , Wajahnya sudah penuh memar ulah berkelahi dengan Riko semasa di sekolah . Adit mengira ia akan mendapatkan dukungan oleh orang tuanya , karena ia tidak terima apabila orang tuanya dihina dan direndahkan . Tetapi Adit justru di pukul habis – habisan ketika sampai dirumah . Hatinya begitu sedih , ia sudah terbiasa di pukul oleh orang tuanya , tetapi kali ini rasa sakit yang ia derita sangat sulit untuk di tahan , Adit menghanyutkan diri di atas sampan tanpa mengatur arah , ia membiarkan nasib membawa dirinya .
Adit memeluk tubuhnya yang sudah membiru dan kemerahan , matanya sudah lelah menangis , ia pun menutup matanya untuk selama – lamanya dalam keadaan terasing dan terombang – ambing . Berharap Tuhan menyambutnya dengan ramah.
No comments:
Post a Comment