" Betapa bahagianya aku , menjadi ratu dihatinya . Gaun putih dan kedua cincin ini , lambang cinta kami berdua . " Ucap Anna sambil tersenyum .
****
Pagi itu , hujan turun begitu deras . Jalanan basah , jendela kamarku menjadi buram . Dingin mulai menyeruak , mendekap dinding dan tempat tidurku . Selimut yang tebal itu tak cukup mampu menghadirkan kehangatan . Seketika , teringat lagi olehmu , tangan yang kekar dengan senyuman yang ramah .
"Aku menunggumu pulang , sayang . " Ucapku lirih pelan .
Suasana menjadi dingin dan kaku kembali . Tidak ada niat untuk beranjak , seharian hanya berdiam diri di kamar dan tempat tidur saja . Sambil sesekali , aku menatap dinding - dinding kamar yang kusam .
" Dulu pernah berwarna , sekarang hanya putih saja . " Ucapku sekali lagi pada dinding - dinding bisu tak bersuara .
Hujan masih belum reda , petir kuat menyambar kesana dan kemari . Hembusan angin begitu kencang , hingga membuat darahku berdesir , seketika aku merinding .
" Jika engkau sudah berubah wujud , maka biarkan saja . " Ucapku sambil memejamkan mata , meremas kedua tangan , dan memeluk diri erat – erat .
" Meski engkau adalah bayangan , aku tetap setia . "
" Meski engkau adalah telah berubah menjadi sesuatu sangat yang menakutkan , aku tetap mencintaimu . "
Tiba - tiba lampu kamarku mati , suasana menjadi gelap gulita . Tidak ada penerangan , yang ada hanya air mata , setetes dua tetes tumpah , tak terbendung lagi .
****
Flashback 1 tahun yang lalu .....
" Betapa bahagianya aku , menjadi ratu dihatinya . Gaun putih dan kedua cincin ini , lambang cinta kami berdua . " Ucap Anna sambil tersenyum .
Tampak seseorang mengetuk pintu kamarku , dan aku pun dengan segera meraih gagang pintu itu .
" Sudah selesai ? Mempelai prianya sudah tiba ,Anna " Ucap kakakku , Clara dengan senyuman yang lebar .
" sudah , aku hanya perlu memoles sedikit riasan dipipi . "Ucapku sambil membalas senyuman ramahnya .
"Akan ku tunggu , riaslah wajahmu secantik yang kau mau . " Jawab Clara
Clara masuk kedalam kamarku yang sudah di hiasi dengan bunga mawar merah dan putih kesukaanku .
" Apa dia terlihat gagah dan rupawan ? " Tanyaku pada Clara sambil memoles sedikit riasan perona di pipi .
" Ya , sangat serasi bila bersanding denganmu , Anna " Ucap Clara dengan percaya diri .
" Aku sungguh tidak sabar memilikinya dengan seutuhnya . " Ucapku tersenyum bangga .
Setelah selesai , aku dan Clara keluar menuruni anak tangga satu persatu . Tampak ruangan dipenuhi oleh orang - orang terdekat kami . Semua mata tertuju padaku , aku tersipu malu memandang mereka semua .
Ya , hari ini adalah hari pernikahanku bersama Kay , pria yang kucinta selama dua tahun ini . Dia adalah satu – satunya laki - laki yang kupandang dengan ramah , setiap kali menatap matanya , tergambar jelas rasa cintanya padaku . Kami bertemu dua tahun yang lalu di pesta pernikahan kakakku , Clara . Kay yang berparas manis itu datang bersama teman – temannya . Pada saat itu ia terus memandangiku , aku yang sangat dingin dan cuek memilih untuk tidak salah tingkah dan justru mendatanginya dan menatap dengan tajam . Untuk wanita cuek dan dingin sepertiku , sangat tidak nyaman apabila terus di tatap seperti itu . Namun ia hanya tersenyum seolah – olah aku sangat senang bertemu dengannya , ia berhasil membuatku merasa jengkel dan malu . Pertemuan yang singkat itu ternyata sangat membekas untuk kami berdua . Semenjak itu , kami lebih sering bertemu secara tidak sengaja , dan hari ini kami sengaja untuk bertemu dan di pertemukan .
‘’ Sudah siap . ? ‘’ Ucap Kay sambil memegang tanganku dan menciumnya .
‘’ Kay . “ Ucapku pelan .
‘’ Ada apa . ? ‘’ Tanya Kay sambil tersenyum bahagia .
‘’ Apa gaun ini sangat indah . ? ‘’
‘’ Tentu , sama sepertimu . “ Lagi – lagi Kay tersenyum padaku .
Aku dan Kay saling memandang satu sama lain . Kami berdua sama – sama mengucapkan janji pernikahan dan siap menerima satu sama lainnya . Cinta kami suci dan di ikat oleh pernikahan . Semua tamu yang datang mengucap rasa syukur dan memberikan kami berdua ucapan selamat .
Setelah itu Kay membawaku masuk kedalam kamar pengantin kami . Ia begitu bersemangat dan gembira , terlihat jelas di wajahnya . Setelah tiba didepan pintu kamar . Kami berdiam diri sebentar .
" Tidakkah engkau ingin menggendongku ? " Tanyaku dengan nada bercanda .
" Tentu saja istriku , Anna . " Sahut Kay dengan riang , segera ia menggendong tubuhku dan membawaku masuk kedalam kamar .
Kamar pengantin itu sudah siap menyambut kedatangan kami , hiasan mawar merah dan putih berjejeran memenuhi seisi kamar . Cahaya lampu kuning dan aroma pengharum ruangan membuat kami saling menatap satu sama lain .
Rasanya begitu asing , tetapi Kay , dia masih sama , tatapannya yang manja , senyumnya yang tipis dan alisnya yang tebal . Aku meraih wajahnya , kubelai rambutnya dan kudekap ia dengan sangat erat .
" Tidakkah engkau Kay yang sama ketika pertama kali kita berjumpa . ? " Tanyaku pelan sambil memeluk tubuhnya .
" Ya , pria yang kau tatap dengan tajam . Sangat dingin dan Kaku , dengan pipi yang merah merona . " Sahut Kay pelan sambil menatapku kembali .
" Haha , aku mencintaimu , Kay . Tak perduli sedalam apa . "
" Aku juga mencintaimu , Anna istriku . " Ucap Kay pelan .
Kami melepas pelukan erat itu , ia menatapku dan memegang tanganku lalu menuntunku ke tempat tidur . Aku tersipu malu , melihat Kay yang ingin mendekatiku .
" Kay , bisakah kau buka ini . ? " Tanyaku pada Kay , untuk membuka kancing gaun putih pernikahan kami .
Kay tidak menjawab , ia langsung membuka kancing gaunku dengan pelan . Setelah gaunku terlepas , aku membuka dasinya dan melepas pakaiannya . Kami memandangi satu sama lain .
Malam itu menjadi malam paling hangat untuk kami berdua , menyatakan cinta dan menyatukannya . Tubuh hangat Kay masih berada di sisiku , aku enggan membangunkannya . Kelihatan sekali ia sangat lelah .
Kuputuskan untuk segera bangun dan memandanginya . Pria yang ku cinta selama dua tahun ini sudah menjadi suamiku sekarang . Aku sangat bahagia .
Tubuhnya bergerak dan ia membuka matanya , sontak aku sangat kaget karena bingung harus berkata apa.
“ Selamat pagi , Anna . “ Ucap Kay dengan mata yang masih belum terbuka sempurna .
“ Selamat pagi , Suamiku . “ Sahutku dengan terbata – bata .
“ Sudah lama memandangiku . ? “ Tanya Kay sambil tersenyum percaya diri .
“ E e e . Aku . . . . . . . hanya . “
“ Sekarang kau boleh menatapku sebanyak yang kau mau , Anna . “ Kay tersenyum nakal .
“ Kay . . . . . . Jangan begitu , aku malu . “ Ucapku sambil menepuk pundaknya .
“ Haha , Istriku mengapa engkau malu . ? “
“ Sudahlah tidak perlu bertanya , aku ingin mandi . “ Jawabku mengalihkan pembicaraanya .
“ Aku ikut . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ! “ Teriak Kay sambil mengejarku yang baru saja melangkah masuk kedalam kamar mandi .
Pagi itu kami mandi bersama untuk pertama kalinya , rasanya sangat canggung dan malu sekali . Meskipun ia sudah menjadi suamiku tetapi , tetap saja rasanya aneh dan tak terbiasa . Setelah mandi kami putuskan untuk sarapan bersama di bawah . Sepertinya anggota keluargaku yang lain sudah lebih dulu menghabiskan sarapan mereka . Kami berdua menuruni anak tangga satu per satu , Kay menggandeng tanganku dengan mesra , seolah tak ingin aku kenapa – kenapa . Aku canggung sekali , tetapi Kay hanya tersenyum sepanjang perjalanan menuju ke bawah . Suamiku ini benar – benar sangat bahagia menikah denganku atau ia sedang memikirkan apa ? pikirku dalam hati .
“ Morning , Anna , Kay . “ Ucapan Clara , kakak ku .
“ Morning kak . “ Ucap kami serentak .
“ Kalian sangat terlambat untuk sarapan , hanya tersisa roti ini , roti cinta khusus untuk pengantin baru . “ Sahut kak Clara mengejek aku dan Kay . Aku malu sekali , untung saja Kay bisa bersikap seperti biasa dan tak terduga .
“ Tentu saja kak , kami mandi bersama , itu menghabiskan waktu . “ Sahut Kay dengan tersenyum bangga .
“ Ou , haha . Aku melupakan hal itu , baiklah silakan nikmati roti cinta kalian . “ Ucap kak Clara
Kami pun sarapan bersama , aku sangat jengkel dengan perkataan Kay ketika di depan kak Clara sebelumnya . Apa dia tidak tau kalau aku sangat malu ? . Kay yang memahami raut wajahku berusaha untuk membuatku tersenyum . Tetapi aku tetap merasa malu dan canggung . Aku pun tertawa ketika melihat tingkah konyolnya yang berusaha membuatku tertawa .
Pernikahan kami berjalan sangat mulus tidak ada rintangan atau ujian . Aku dan Kay saling mencintai satu sama lain , kami sangat bahagia dengan usia pernikahan kami yang saat ini sudah menginjak 1 tahun . Untuk merayakan hari jadi pernikahan kami , Kay berencana untuk mengajakku ke suatu tempat , ia menyuruhku untuk datang terlebih dahulu ke tempat itu . Tempat itu lumayan jauh dari rumah kami , Kay mengirim dress cantik berwarna biru muda , di hiasi dengan hiasan yang berkilauan di sisi dress tersebut , kemudian ia memberikanku surat yang berisikan sebuah pesan .
Dear , Anna
Istriku tercinta ,
Selamat Hari Jadi Pernikahan kita yang pertama
Kumohon , kenakan dress ini
Dan tunggu aku di tempat ini
Suamimu , Kay
Aku membacanya berulang kali , Kay selalu bersikap romantis dan selalu memberikan kejutan – kejutan untukku . Rasanya tidak sabar menunggu sore hari .
Jam menunjukkan pukul 16 . 00 , aku pun segera mandi dan bersiap , memakai dress yang Kay berikan dan memakai wewangian favorite suamiku . Segera ku sisir rambut dan menatanya dengan sangat indah . Memoles riasan yang cantik dan bersiap untuk pergi . Setelah siap , aku pun segera naik ke dalam mobil dan mengendarainya menuju lokasi yang tertera di surat tersebut . Aku tidak sabar untuk sampai disana .
Setelah 20 menit perjalanan , aku pun sampai di tempat tersebut , tempat itu adalah café dengan gaya yang sangat sederhana , aku pun berkali – kali memastikan apakah benar disini alamatnya . Tak lama kemudian seorang wanita muda datang menghampiriku .
“ Dengan Ny . Anna . ? “ Tanya wanita tersebut
“ Benar , saya Anna . “ Ucapku pelan sambil keheranan .
“ Silakan duduk . “ Ucap wanita tersebut sambil menyuruhku duduk di kursi paling tengah .
Aku pun duduk dan melihat ke arah jam tanganku , aku tidak sabar ingin bertemu dengan Kay , dimana dia . Mengapa masih belum datang juga , bukankah ini sudah menunjukkan pukul 17 . 00 ? .
Setelah menunggu dua jam lamanya , ku putuskan untuk menelpon dirinya , namun tidak dijawab , aku semakin resah mengapa ia masih belum datang juga . Tak lama kemudian handphoneku berdering , segera ku angkat .
“ Kay , sayang . Kamu dimana ? aku sudah lama menunggu disini . “ Ucapku sambil tergesa – gesa .
“ Mohon maaf , apakah ini dengan istrinya bapak Kay ? kami dari pihak rumah sakit ingin mengabarkan bahwa suami ibu mengalami kecelakaan dan sudah meninggal dunia . “
Bagai di sambar petir , handphoneku terlepas dari tanganku , tangisku pecah seakan tak percaya.
Suami yang ku cinta telah tiada ?
Setelah peristiwa itu , hanya ada hanya kesepian yang senantiasa menyelimuti hari – hariku , berbicara sendiri dan menangis sendiri .
****
" Kay , lihatlah semua orang bahagia dengan pernikahan kita ,bukan ? ." Ucapku sambil mengusap air mata tak henti - hentinya.
" Lalu bagaimana bisa engkau meninggalkanku sendiri disini ? Bagaimana dengan nasibku ? Apa yang harus ku perbuat . ? "
Pertanyaan - pertanyaan yang sama masih memenuhi pikiranku . Semuanya tak lagi punya makna , tak ada kisah - kisah berikutnya . Semuanya sudah usai .
"Sudah tidak ada lagi yang tersisa , Kay . " Aku menangis , membiarkan air mata itu jatuh tanpa di sela.
" Bau tubuhmu , bau parfummu masih ada disini . Aku tidak pernah bisa melupakannya . " Ucapku lirih .
No comments:
Post a Comment