Angin berhembus menusuk kulit Supri.Ia masih duduk diatas motor Jupiter kesayangannya,sambil sesekali bersiul dan membakar sebatang rokok lalu menghisap dan menghembuskan asapnya.
"Mana nih penumpang,udah dari tadi juga,..."
"Apessss benerrrr dahhh"
"Kalau begini caranyaa,bisa diomelin bini gue nih...hah."
Supri melempar puntung rokok kesembarang arah,ia sudah mangkal dari jam 7 malam,namun hingga sekarang belum juga mendapatkan penumpang.Tidak disangka-sangka dari arah kiri datang seorang perempuan tanpa berkata sepatah kata pun ia langsung berdiri didepan Supri.Supri yang mengerti segera memberikannya helm dan menghidupkan motor.Motor Supri bergerak dengan pelan.
"Mau kemana mbak ? "Tanya Supri.
"Jalan saja mas,nanti saya kasih tau."
"Ou baik mbak."
Supri tersenyum bahagia,akhirnya ia mendapatkan penumpang juga.Ia terus saja melaju dengan motornya.Mengikuti arahan penumpangnya yang duduk dibelakang.
"Mbak...? Masih jauh ya ? "
"Sebentar lagi kok mas,lurus saja."
"Ou,oke mbak."
(Duh,kok perasaan gue kagak enak ya,perasaan udah jauh banget ini jarak yang ditempuh,tapi yasudahlah,demi duit.hehe) Gumam Supri dalam hati.
Tak lama kemudian,motor berhenti dijalan kosong,tidak ada rumah warga,yang ada hanya kabut asap yang tebal hingga menutupi pandangan Supri.
"Sudah sampai,berhenti disini saja mas."
"Ou iya mbak,"
"Ini uangnya,terimakasih"
Supri pun menerima uang tersebut dengan bahagia,tak lama,wanita itu masuk kedalam kabut asap tebal tersebut dan menghilang seketika.Supri yang terlewat bahagia tidak begitu memperhatikan posisi ia berada,ia hanya fokus pada uang lima puluh ribu berwarna biru itu,ia terus mencium wangi uang itu.
"Alhamdulillah,akhirnyaaaaaa..."Ucap Supri bahagia.
Supri pun menghidupkan motornya lalu berlalu meninggalkan lokasi itu.Sambil bersiul Supri memperhatikan jalanan yang ia lewati.
Malam terasa begitu sunyi,sehabis sore mengguyur hujan,yang menyisakan hawa dingin yang begitu menusuk tulang.Supri akhirnya sampai didepan rumahnya.
Tokkkk...tokkkkk.tokkkkk
"Bukkkkkkk,bukkkk"
"Bapak pulang....."
Ngetttttttttttttt.
Suara pintu dibuka oleh seorang wanita,tampak wanita itu baru saja terbangun dari tidurnya,sambil mengucek kedua bola matanya Inem menyambut kedua tangan suaminya.
"Bapak udah pulang ? "
"Sudah buk."
"Ayo masuk pak."
Mereka pun masuk kedalam rumah.Inem segera menuju dapur hendak mengambil segelas air untuk suaminya Supri.
"Ini airnya,diminum dulu pak."Ucap Inem tersenyum.
"Makasih ya buk.."
"Iyaaa,sama-sama,Jadi,apa bapak dapat penumpang malam ini ? "
"Alhamdulillah buk,bapak dapat penumpang,Oiya,ini uangnya..."Supri mengambil uang dari saku bajunya dan menyerahkannya kepada Inem.Inem menerimanya dengan bahagia.
"Alhamdulillah ya pak,rezeki Sekar buat beli susu."
"Iya buk,Oiya buk,bapak ganti baju dulu ya,gerah soalnya."
"Iya pak.."
Inem tersenyum melihat uang tersebut,ia segera masuk kekamar dan menyimpan uang itu dengan baik.
Supri sudah selesai berganti baju,ia segera menaiki tempat tidur dan menunggu Inem istrinya.
"Pak,sudah mau tidur ? "
"Iya buk,bapak ngantuk sekali."
"Yasudah,ibu ambil obat nyamuk dulu.
Inem beranjak ke ruang tengah,mengambil beberapa obat nyamuk dan wadah,ia pun kembali masuk ke kamar dan membakar obat nyamuk tersebut.Setelah selesai,Inem pun beranjak ke tempat tidur.
"Buk,tadi bapak dapat penumpang yang jaraknya jauh sekali."Ucap Supri.
"Iya pak ? Penumpang bapak berapa orang?."Tanya Inem.
"Satu saja buk,sekarang lagi sepi,dapat satu penumpang saja sudah bersyukur buk."Keluh Supri.
"Iya ya pak,semenjak ada ojek online,pangkalan ojek jadi sepi."
"Iya buk,pekerjaan bapak jadi terancam.Penumpang jarang mau naik ojek kayak bapak.Mereka sudah punya ponsel masing-masing,tinggal pesan,lalu ojol nya datang kedepan rumah."
Supri mengeluh kepada istrinya Inem,sudah beberapa bulan ini,pemasukan mereka sangat kurang,belum lagi harga barang-barang semakin lama semakin mahal,sedangkan pendapatan tak kunjung besar.Keadaan itu membuat Supri dan Inem terus berusaha berbuat semampu yang mereka bisa.
"Yasudah,kita gak boleh putus asa ya pak.Siapa tau rezeki bapak,besok penumpangnya lebih banyak.."Inem mendoakan suaminya.
"Betul buk,semoga saja ya buk."
"Iya pak.."
Obrolan singkat mereka menjadi penutup malam itu.Supri dan Inem sudah tertidur dengan nyenyak.Rumah mereka tidak terlalu besar,rumah yang terbuat dari bambu itu sudah sangat reot,meski begitu Supri dan Inem selalu bersyukur karena masih memiliki rumah.Begitu juga dengan sepeda motor Supri,ia membelinya setahun yang lalu,itu pun ia membelinya sudah dalam keadaan bekas.Meski begitu hanya itu yang mereka mampu,Inem dan Supri tidak pernah mengeluh,yang mereka tahu,mereka harus tetap bekerja agar anak mereka bisa tumbuh dan besar dengan baik.
"Priiii,pasar dong."
Seorang pria berkepala botak menepuk pundak supri yang hampir tertidur ditempat duduk pengkolan.
"Eh elu bang Udin,mau kemana ? "
"Pasar.anterin gue sekarang ya."
"Siap bang,"
Supri pun mengantar penumpangnya menuju pasar.Setelah sampai,Udin melepas dan memberikan helmnya kepada Supri.
"Berapa Pri ? "
"15.000 aje bang."
"Noh,gue kasih 20.000 ye."
"Wah,makasih banyak ye bang."
"Iyeee,kalau gitu gue duluan ye."
"Siap siap bang."
Supri memasukkan uang tersebut kedalam saku bajunya.Ia bersyukur mendapatkan rezeki pagi-pagi.Segera ia menghidupkan motornya dan beranjak.Tiba-tiba datang seorang wanita sambil berlari mengejar Supri.
"Banggggg,ojekkkk bang...."
Supri yang menyadari hal itu,segera berhenti dan menunggu wanita itu menuju kearah motornya..
"Ojekkk neng ? "
"Iya banggg,abang gimana siii,dipanggil panggil jugakkk." Cetus wanita itu.
"Aduhh,maaf neng,saya gak dengar tadi."Jawab Supri meminta maaf.
"Yaudah,mana helm nya bang."
"Ini neng.mau kemana ini neng ? "
"Ke desa sebelah bang.buruan ya bang.Anak saya udah nungguin dirumah soalnya."
"Iya iya neng.aman.
Supri pun melaju dengan kecepatan yang tinggi,ditengah perjalanan ia pun seakan mengingat sesuatu mengenai lapangan tersebut.
"Oh,rumah eneng didaerah sini ya? Yang ada lapangan itu kan ? "
"Ha? Lapangan ?"
"Iyaaa lapangan neng.Masa gatau sih,"
"Bang,disini kagak ada lapangan,yang ada kuburan.noh itu kuburannya." Sambil nenunjuk kearah kuburan.
Supri yang melihat seakan tak percaya,ia merasa bulu kuduknya berdiri,Supri merinding.Bagaimana mungkin?pikirnya.
"Loh mbak,malam tadi saya nganteri penumpang ke lapangan itu,saya gak mungkin salah."
Wanita itu pun tertawa ia seakan mengerti apa maksud dari perkataan supri.
"Bang,disini gak ada lapangan,yang ada hanya kuburan.Tempat yang abang bilang barusan,itu kuburan bang."
"Kuburan ? "
"Iya bang,ehhhh udah stop stop disini bang.ini rumah saya."
Wanita itu pun turun dari sepeda motor Supri,dan menyerahkan Helmnya.
"Bang,hati-hati kalau lewat daerah sini ya,soalnya udah sering dan banyak kejadian yang sama kayak abang." Ucap wanita itu sambil menyerahkan uang 25.000.Supri yang belum mengerti hanya terdiam dan mengambil uang tersebut.
"Makasih ya mbak."
"Iya bang sama-sama."
Sepanjang jalan Supri terus memikirkan apa maksud dari perkataan penumpang sebelumnya.
"Yasudahlah,aku kembali ke pangkalan lagi."
Sesampai dipangkalan,Supri segera bergabung bersama tukang ojek lainnya.Mereka duduk dan sambil bercerita.Supri yang masih berkeringat dingin,memilih duduk termenung.Hingga teman seper-ojekannya menegur.
"Priii.lu kenapa ? Pucat bener tuh muka.? "
"Eh,kagak bang,biasa aja muka gua nih haaa." Supri menunjukkan wajahnya kepada temannya tersebut,mereka pun akhirnya tertawa.
"Buk,bapak berangkat dulu ya,pintu rumah jangan lupa dikunci."Sahut Sapri kepada Inem.
"Iya pak,hati-hati ya pakk.."
"Iyaaaa buk."
Inem meraih tangan kanan Supri dan menciumnya dengan tulus.
Malam itu,Supri berangkat lebih telat dari biasanya,ia segera melaju dengan sepeda motornya menuju pengkolan ojek tidak jauh dari rumahnya.Sesampainya disana,terlihat teman-teman ojeknya sedang bermain catur.Supri segera memarkirkan sepeda motornya dan melepas helm.
"Eh priii,sini,main dulu." Ucap Yanto
"Iya bang,gimana bang ? Udah pada dapat penumpang? "Tanya Supri
"Gue mah belum prii,Si Rudi noh,barusan dapat penumpang cewek,cantik bener dah pri,ampe sekarang belum nyampe nyampe juga tuh Rudi.kue kagak tau sejauh ape perjalanannya."Jelas Yanto sambil matanya melihat catur.
"Oh,syukur deh bang,kalik aja dapat penumpang ditengah jalan,makanya lama."
"Iya.kalik pri...Eh jalan prii catur lu."
"Udah nih bang."
Supri dan Yanto bermain catur sambil menunggu penumpang.Beberapa lama kemudian.Datang Rudi dengan suara motornya yang berisik.Ia tampak ngos-ngosan memarkirkan sepeda motornya kesembarang arah,dan spontan menjatuhkan helmnya.
"Priii.banggggg."Ucap Rudi dengan nafas yang tidak beraturan.
"Eeeee busettt dah lu,Di.lu dari mana ? Kok ngos-ngosan begitu ? " Tanya Yanto.
"Iya nih pri,bikin kaget aja lu."Timpal Supri.
"Priiii,banggg gue abis dapat penumpang yang horor banget.Abang liat kan penumpang yang gue bawa tadi? Abang tau tujuannya kemane ? Ke kuburan bang,nohhhh desa sebelah."Rudi menunjuk ke desa sebelah dengan jarinya.
Supri yang mengerti akhirnya membuka suara.
"Lu serius Di ?" Tanya Supri.
"Iye Priii,ngapain gue bohong."
"Malam semalam gue juga ngaterin penumpang kesono,Di,Bang.cuma pas pagi nye,kata penumpang gue bilang,disono mah kagak ada lapangan adenye kuburan ya gue shock."
"Nah iye pri,Tuh cewek awalnya cantik bener dah,body bohay,wajah bening,rambut panjang halus,wangi lagi.Tapi pas sampe didepan kuburan.gue tanya,Loh neng kok ke kuburan ? Dia bilang,iya bang ini memang rumah saya .seketika tuh cewe berbalik badan,tengahnya bolong priiiiiiii.gue kagak dikasih duit,malah daonn.apess bener dah."
"Gawat nih,pokoknya sekarang kita kudu hati-hati pri,Di."Ucap Yanto.
"Gini amatlah cari duit."Timpal Rudi yang masih mengatur nafas,tampak keringat bercucuran dari wajahnya.
Mereka bertiga pun akhirnya memutuskan pulang lebih awal.Rudi dan Yanto pulang searah,sementara Supri ia memilih pergi ke supermarket terlebih dahulu untuk membelikan anaknya susu.Setelah pulang dari membeli susu,tiba-tiba sepeda motor Supri mogok ditengah jalan.
"Aduhhhh,pakek acara mogok segala lagi..
Supri pun memeriksa sepeda motornya dan mengeluarkan alat untuk melihat apa yang salah dengan sepeda motornya kali ini.Ketika sedang asyik memeriksa dan memperbaiki sepeda motornya,Tiba-tiba pundaknya ditepuk oleh seseorang.Dengan secepat kilat Supri menoleh.Ternyata tidak ada siapa-siapa.Lalu Supri melanjutkan kembali memperbaiki sepeda motornya.
Jalanan yang sepi membuat Supri bergidik ngeri,ia hanya berharap sepeda motornya segera pulih kembali.Tiba-tiba tersebar aroma bunga melati disepanjang jalan.Supri yang menghirup aroma itu semakin merasa merinding.Malam semakin larut,Supri sudah kalang kabut.Ketika Supri Menoleh ke belakang,ia kaget melihat sosok wanita berbaju putih dengan rambut yang panjang sedang melotot kearahnya.Supri yang ketakutan segera berlari,meninggalkan sepeda motor miliknya.Dan bersembunyi dibalik tong sampah.Namun ketika ingin berdiri,Sosok itu sudah berada diatas,terbang melayang dan tertawa
Hihihihihi,hihihihi,hihihihihi
Supri pun segera berlari kembali menuju sepeda motornya,ia terus saya menghidupkan sepeda motornya.hingga akhirnya sepeda motor tersebut hidup,Supri pun ngebut dengan sangat laju.Ia sudah tidak memeprhatikan jalanan sekitar.Sesampainya didepan rumah.Supri segera memarkirkan sepeda motornya kesembarang arah.Ia segera menggedor-gedor pintu rumahnya..
Tokkkk tokkk tokkk,duarrr duarrrrr duarrrr.
"Nemmmmm,inemmmm,bukaaa nemmm."
"Inemmmm bukakkk nemmm abang pulang.."
Inem pun keluar membukakan pintu,Inem yang keheranan melihat Supri seger menutup pintu dan masuk kedalam.
"Loh loh,pak ada apa ini pak ? "
"Huhh,huhh,huhhh,gawat nemmmm.gawattttr."
"Iyaaaaa,gawat kenapa pak ? "
"Ambilin air nem,ambilin air cepat..."
"E,iya iya pak,tunggu sebentar."
Inem berlari menuju dapur menuangkan air kedalam gelas dan segera membawakkannya keruang tengah,memberinya pada Suaminya Supri.
"Ini pakk,diminumm duluu..."
Supri menyambar gelas tersebut dengan secepat kilat.Ia segera meneguk air tersebut dan menghabiskannya.Sekarang Supri sedikit lebih tenang.
"Ada apa to pak ? "Tanya Inem dengan lemah lembut.
"Anuu,bukk,bapak habis dikejar-kejar setan..."
"Ha? Setan ? Dimana to pak...? "
"Gak jauh dari supermarket buk,sebelah pengkolan."
"Yausudah sekarang bapak istirahat dulu."
"Iya bukkkk",Jawab Supri yang masih berusaha mengatur nafas agar lebih tenang.
Supri benar-benar ketakutan malam itu,ia sampai tidak bisa tidur dengan nyenyak dan tenang.Dalam tidurnya sesekali ia mengigau,Istrinya terus membangunkannya,lalu Supri tertidur kembali.Inem yang tidak begitu mengerti mengapa suaminya diganggu oleh setan tersebut mencoba menenangkan suaminya agar lebih tenang dan melupakan kejadian tersebut.Meski begitu,Inem juga merasa penasaran,namun ia tidak ingin menampakkan rasa penasarannya.
Keesokan paginya Inem mendapati tubuh suaminya sudah meringkuk.Supri demam tinggi,Inem pun segera mengkompresnya dengan air hangat.Dan bersiap-siap pergi kepasar untuk membeli bahan makanan.Dipasar ia bertemu dengan ibu-ibu yang sedang bergosip.Ia mendengar bahwa baru-baru ini terjadi sebuah peristiwa mengerikan di Desa sebelah.
"Ibu-ibu sudah tau belum ?"
"Belum jeng.memangnya ada apa ? "
"Itu lho dikampung sebelah ada begal,kasian banget korbannya wanita,meninggal ditempat."
"Loh,seram banget ya jeng.harus hati-hati lho.Kalau keluar rumah jangan terlalu banyak memakai perhiasan,nanti kita di begal lagi.ya gak ibu-ibu ? "
"Hahaha bener jeng."
"Kasian banget ya korbannya,Mana wanita lagi,Saya gak bisa membayangkan kalau itu terjadi sama anak saya."
"Iya ibu-ibu,yang jelas kudu hati-hati,Katanya sih arwahnya gentayang buk-ibuk.suka gangguin tukang ojek disana."
"Seram juga ya,apa karna arwahnya belum terima mati dalam keadaan seperti itu?."
"Bisa jadi ibu-ibu,yang jelas harus hati-hati sekarang."
Inem hanya mendengarkan dengan seksama sambil memilih sayur-sayur yang akan ia beli.
"Pak,buncis nya yang ini.sama bawang putih ya."
"Ada lagi buk? ",Tanya penjual.
"Yang ini saja pak,"
",Terimakasih ya buk."
"Sama-sama."
Setelah membayar Inem bergegas pulang kerumah,ia khawatir dengan keadaaan suaminya.Segera ia memasak sayur dan membuat bubur dan segelas air hangat.
"Pak,ini dimakan dulu buburnya."
Supri masih meringkuk diatas tempat tidur.Sepertinya ia benar-benar shock dengan kejadian semalam hingga jatuh demam hari ini.
"Buk,bapak laparrrrrr.tubuh bapak panasss."
"Iya pak,ini ibu suapin bubur.abis itu bapak istirahat lagi ya."
Supri pun makan dan istirahat kembali.Inem membersihkan tubuh supri dengan air hangat.
"Kasihan kamu pak,pak."
"Ndak punya salah,tapi malah ditakuti setan sampai begini."
Keesokan paginya,Supri sudah lebih baik dan merasa sehat.Dan bersiap untuk bekerja.
"Pak,ini bekalnya,ini air minumnya."
"Iya buk,makasih ya buk."
"Iya pak sama-sama."
Supri beranjak dan pergi ke tempat pengkolan ojek.Sesampainya disana,ia bertemu dengan Rudi dan Yanto.Supri segera memarkirkan sepeda motornya dengan rapi.Ia turun dan duduk bersama kedua teman ojeknya.
"Prii ? Lu kenapa ? "
"Panjang Di ceritanya."
"Haha,eh lu udah tau belum didesa sebelah ada wanita yang dibegal terus mati ditempat?"
"Hah ? Mati ditempat?"
"Iya Pri,kayaknya arwahnya kagak tenang deh pri,makanya gentayangan,hiiiii serammmmmm."
"iya pri,katanya dibegal pas didepan kuburan,kasian banget kan."
"Iyaa kasian,eh gue semalam dikejar kejar sama setan,sampe demam,ini baru sembuh."
"Hahahaha,seriusan lo pri ?"Tanya Yanto.
"Iyee bang,gue sampe demam panas tinggi besoknye."
"Hahaha,gue rasa itu arwah pasti arwah dari perempuan yang dibegal itu pri.Kasian banget kan."
"Iyaa untungnyee desa kita masih aman ya Pri,Di."
"Aman dari begal maksud lo bang ? "
"Ya dua duanya lah.."
"Yah,abang sama Rudi belum pernah dikejar kejar tuh setan,nanti kalau sudah dikejar kejar baru tau rasa kalian."
"Haha ya jangan dong pri,masa lo doain kite ? "
"Ya enggak bang,gue pokoknya shock lah,"
"Yah itu kan nasib lo aja pri yang lagi apes."
"Haha"
Sudah larut malam,Yanto dan Rudi masih asik dengan caturnya.
"Di buat noh."
"Iya bang."
"Si Supri kayaknya gak turun deh bang,dari tadi gak nongol-nongol."
"Hahaha,takut kali dia Di."
"Haha iya juga ya bang.Padahal kan didesa sebelah,kagak mungkin pindah kesini.haha."
"Iya di,ada-ada aja si Supri."
"Eh Di,kebelet gua,bentar ya."
"Buruan nohhhh bang"
Yanto pun masuk kedalam semak-semak,tak lama kemudian ia melihat ada sosok yang terbang dan suaranya sangat nyaring.
Hihihihihi hihihi hihihihihi
"Waduh suara apaan tuh."
"Busetttttt setannnnnnnnnnnnnnn,setannnnnnnn,setannnnnnn."
"Diiii setannnnnnnnn setannnnn,"
Yanto berlari terbirit-birit meninggalkan motornya dan Rudi yang masih kebingungan.
"Bangggggg,tungguinnn gueeeeeeeeeeeeeeee."
Akhirnya Rudi pun menyusul Yanto,mereka lari terbirit-birit dikejar setan.
No comments:
Post a Comment