Bunga Desa


 



Jangan melihat ke kiri dan kanan,fokus saja melihat kedepan.....atau tidak..kamu akan mendengar suara-suara aneh,dan pikiranmu akan terbawa kesana..

     Disebuah desa yang lokasinya jauh dari kota,untuk menuju desa ini harus melakukan perjalanan selama tiga jam menggunakan mobil atau motor.Setelah sampai dijalan besar,harus berjalan menyusuri hutan melewati jalan setapak selama 1 jam,baru setelah itu sampai didesa ini.Akses jalan yang terbilang cukup memakan waktu dan tenaga membuat desa ini tidak terlalu terkenal.Untuk memenuhi kebutuhan,warga desa biasanya berkebun dilahan mereka atau disamping rumah.Jarak antara rumah warga dengan rumah yang lainnya terbilang cukup jauh,belum lagi,listrik belum ada didesa ini.Warga biasanya membuat lampu dari kaleng atau botol kaca,di isi dengan minyak tanah lalu diberi api,jadilah lampu penerangan alakadarnya.

     Susana didesa pagi ini sangat cerah,semalam habis diguyur hujan,menyisakan titik-titik embun dibalik daun yang tumbuh memanjang disepanjang jalan.Hawa dingin tidak membuat warga desa hilang semangat untuk pergi ke kebun atau ke ladang.

     Pagi-pagi sekali,pasar didesa ini sudah dipenuhi dengan pembeli,ibu-ibu memilih sayur sambil ngerumpi.Anak-anak bujang pergi bersama para ayah untuk turun ke kebun dan ke ladang.Anak-anak gadis membantu para ibu berbelanja dan memasak dirumah.

     Didesa ini,ada satu anak gadis yang parasnya begitu cantik,tutur katanya begitu lemah lembut dan sopan.Ia adalah Ranti,putri tunggal dari Nyi Sukma.Ranti tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik,kecantikannya membuat semua laki-laki yang ada didesa terpana.Bahkan tak jarang Ranti memiliki penggemar rahasia,atau pria yang diam-diam suka padanya.

     Seminggu lagi,didesa ada perhelatan besar memperingati ulang tahun desa yang ke 20.Para ibu dan ayah bersiap mengumpulkan hasil panen untuk dikumpulkan dibalai desa.Persiapan itu berlangsung menjelang minggu depan diadakannya acara tersebut.Termasuk Ranti,ia dan ibunya,Nyi Suka juga sibuk mempersiapkan hasil panen mereka.

     Pagi-pagi sekali Ranti dan teman-temannya,Sekar,dan Wulan pergi kesungai untuk mandi dan mencuci pakaian.Setelah berjalan kurang lebih 10 menit,mereka  akhirnya sampai kesungai.Sekar dan wulan segera mengganti baju yang ia pakai dengan selembar kain untuk mereka mandi.Ranti yang masih duduk,menyaksikan mereka turun kesungai lebih dulu.

"Rantiii..ayo turun.." Sahut Sekar

"Iyaaa,Ran..seger ini lho airnya..." Wulan juga mengiyakan.

     Mendengar kedua temannya itu sangat bersemangat,Ranti pun akhirnya masuk kesemak-semak untuk mengganti baju dan mengenakan kain berwarna coklat.Setelah selesai,ia pun turun kesungai,dengan hati-hati ia letakkan keranjang baju kotor diatas bebatuan.Lalu ia menghampiri kedua temannya itu.

"Kamu ini lama sekali sih,Ran."Ucap Sekar yang kesal.

"Hehe,iyaa,iya maaf,aku tadi sedang mikir aja."

"Mikir apa sih kamu,Ran.? Awas lho,kebanyakan mikir ntar cepat tua."Ledek Wulan.

"Haha,betul tuh Ran,"

"Yeeeee,kalian inii"

     Aku pun menyiram mereka dengan air sungai yang bersih dan segar ini.Disungai ini hanya ada kami bertiga yang sedang mandi dan berenang disungai.

     Selain cantik,Tubuh Ranti juga sangat indah dan ideal,tak jarang perempuan didesa ini yang memimpikan tubuh indah seperti,Ranti.Meski begitu Ranti adalah wanita yang baik,dan tidak sombong.

     Setelah mereka selesai bermain air,mereka mengambil  keranjang baku kotor untuk mereka cuci ditengah sungai.Ranti dan kedua temannya itu mencuci sambil sesekali bercerita ,bercanda,dan mengganggu satu sama lain.

     Dari kejauhan,ternyata ada sekelompok pria yang sedari tadi memperhatikan mereka bertiga,pria-pria itu tersenyum menyeringai seolah sedang mengatur rencana.

"Ranti,Sekar,aku duluan ya,soalnya udah ditungguin ibu,mau kepasar."Ujar Wulan pada kedua temannya itu

"Yah,gak setia kawan nih,si wulan..."Ucap sekar.

"Iya nih,gak seru ah."Sahutku.

"Ya maap maap,aku buru-buru soalne."

"Yowessssss,sana gih" Sahut sekar.

Aku masih saja mencuci pakaianku,begitu juga dengan Sekar.Sambil sesekali kami curhat.Aku mendengar curhatan Sekar,dan ia juga menyuruhku untuk cerita.

"Ran,jadi gimana hubunganmu sama Mas Al ? "

"Ya,begitulah,Kar,aku juga gatau apa Mas Al beneran suka sama aku atau tidak,yang jelas aku simpan saja sendiri perasaanku untuk dia."

"Owalah,Ran,Ran.kamu itu banyak yang suka,pasti Mas Al juga suka sama kamu."Sahut Sekar.

"Yaaa.kan aku gak tau isi hatinya to,Kar."

"Iya juga ya,kalian ini lucu sekali,suka tapi kok ya gamau ngungkapin."

"Haha,biar saja lah Kar.toh kita kan masih sekolah,yoweslah,ndak usah ngomongin cinta cinta."

"Yoweslah..terserahmu..eh aku ganti baju dulu ya Ran.kamu tunggu disini."

"Iya,cepat ya,gantian nanti."

"Iyoo,aman."

Sekar pun masuk dibalik semak-semak yang meninggi untuk mengganti kain yang ia kenakan dengan baju.Aku terus mencuci baju yang hanya tinggal 1 lembar saja.

     Tiba-tiba,ada tangan yang membekap mulutku,aku berusaha memlepaskan tangan itu,tapi tak lama kemudian datang dua pria yang aku kenal,ia adalah Mansur dan Abdi.Segera mereka memegang kedua kakiku,dan menyeretku kedalam hutan lebat tidak jauh dari sungai.Aku berusaha meminta tolong,tapi mulutuku sudah diikat dengan tali.Aku hanya bisa menangis,sambil memberontak,tetapi tanganku juga di ikat oleh merekaaaaa.

"To......lo.....ng"Teriakku dengan suara yang pelan karena mulutku diikat dengan tali,Mereka membawaku kedalam gubuk kecil yang sudah tidak berpenghuni,disitu mereka menyeretku dengan kasar,aku terus saja menendang san memberontak sebisaku.

"Ya Tuhan,tolonglah aku" ucapku dalam hati.

     Aku menutup mata,ketika mereka mulai menarik dan membuka kain basah yang aku kenakan.Aku menangis,memberontak,tapi tetapi tetap saja aku sudah tidak berdaya,tanganku diikat,kakiku digeranyangi mereka bertiga.Pria yang membekap mulutku disungai itu mengenakan penutup wajah sehingga aku tidak bisa melihat siapa dia.

     Satu persatu dari mereka,menelanjangi tubuhku,aku menangis tak bersuara,tubuhku sudah tidak berdaya,mereka mencicipi setiap inchi tubhhku.Mereka memperkosaku,Keperawananku telah hilang,darah bersimbah,mereka memperlakukanku seperti anjing yang kelaparan.Dengan tega mereka memegang kedua kakiku,lalu mereka bergantian memperkosaku kembali.Aku menangis,air mataku kering,mulutku tidak mampu lagi berkata-kata.Hatiku sangat sakit,

     Setelah tubuhku mereka nikmati,aku pikir aku akan ditinggalkan begitu saja,Ketika pria yang memakai penutup wajah itu ingin menyentuh kakiku,aku menendang wajahnya hingga ia tersungkur,lalu terlepas penutup wajahnya.aku melihatnya dengan seksama,ternyata itu adalah Rendi,anak kepala desa yang cintanya pernah kutolak,tiga bulan yang lalu.Dengan wajah yang memerah,ia menendangku.Mereka menyiksaku digubuk itu,hingga Rendi menyuruh kedua temannya itu,Mansur dan abdi memegang tubuhku,lalu ia menghempaskan batu besar ke kepalaku.Aku jatuh terlentang,darah keluar dari kepalaku membasahi tubuhku yang terbaring tanpa busana sehelai pun.

Sementara itu,disungai Sekar sudah siap dan kembali ingin menemui Ranti yang berada dibawah.Sesampainya disana.

"Loh kok nggak ada? Tapi keranjangnya ada.orangnya mana ?

"Rant......Rantiiiiii,kamu dimana Ran ?"

     Sekar pun mencari keberadaan Ranti disetiap sisi sungai,tetapi ia tidak menemukan Ranti disungai.Sehingga ia memutuskan untuk kembali pulang ke desa dan memberitahu Nyi,Sukma,ibunya Ranti.

Dengan tergesa-gesa Sekar berlari menuju rumah Ranti.

Tokk.tokk.tokkkk.tokkk

"Nyii......,nyiii sukmaaaaa.bukak nyiiiii."

Beberapa saat kemudian,pintu dibuka oleh Nyi Sukma.

"Eh,Sekar? Sudah pulang ? Dimana Ranti ? Kok gak barengan ? "Selidik Nyi Sukma

"Nyi...Ranti....Ranti.." Ucap Sekar terbata-bata.

"Ranti kenapa sekar ? "

"Ranti hilang nyiii,"

"Apaaa ? Hilang dimana ?"

"Sekar lagi ganti baju disemak nyi,setelah itu sekar kembali ke sungai,sekar liat Ranti udah gak ada.Tapi keranjang bajunya adaaa.Nyiii,sekar takuttt.apa Ranti terbawa arus sungai ya ? " Sekar menceritakan kronologis kejadiannya dengan cepat.

"Ya Tuhan,anakku,Rantiiiiiiii,Rantiii"

     Tak lama kemudian,datang pak kepala desa,Pak Agung.Ia pun mengumpulkan semua warga untuk membantu mencari Ranti yang hilang.Sementara nyi Sukma,ia hanya bisa menangis,disamping Sekar.sambil menunggu kabar,karena ia sudah lumayan tua,tidak diperbolehkan ikut mencari.

"Kar,gimana nasib anakku,Kar.?" Sahut nyi Sukma yang terus menangis.

"Sekar juga gatau,Nyi,kita doakan saja semoga Ranti cepat ketemu.."

     Sementara itu depan rumah Pak Agung,warga sudah berkumpul,mereka bersiap untuk pergi me cari Ranti disungai dan sekitarnya...

Sesampainya disungai,mereka berpisah dan berpencar ada yang ke sungai dan ada yang ke hutan..

     Setelah sungai disusuri tidak juga ditemukan tanda-tanda adanya Ranti,Warga segera memasuki hutan lebat terlarang itu beramai ramai.Al yang baru pulang dari kota,segera menuju kumpulan warga yang mencari Ranti.Ia begitu khawatir dengan nasib Ranti,karena Al sangat mencintai Ranti,namun ia belum bisa mengungkapkan perasaannya.Ketika mendengar Ranti menghilang,dengan cepat Al segera berlari menuju ke hutan,mencari kesana-kesini.Ketika warga mencari ditengah hutan.Al bersama bapak-bapak dan warga yang lain,menuju kearah tepi hutan.Dari kejauhan Al melihat gubuk tua yang sudah tidak berpenghuni,tetapi pintunya terbuka.Al segera berlari menuju gubuk itu.

     Tak lama kemudian,ia sudah sampi disekitaran gubuk itu,ia memberanikan diri melangkah lebih dekat untuk memeriksa gubuk tersebut.

Pada saat Al membuka pintu gubuk lebih lebar.Ia melihat tubuh ranti yang terkapar dan bersimbah darah....

"Rantiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii."

Al beteriak hingga warga yang lain berlari menuju gubuk tersebut.

     Al tak kuasa menahan tangisnya,tubuhnya terjatuh melihat Ranti sudah terbaring tak    bernyawa.Warga pun berdatangan,mereka terkejut dan kaget melihat kondisi Ranti yang mengenaskan.Mereka pun membalut tubuh ranti dengan kain basah yang terakhir ia kenakan.Setelah itu,Al dan warga yang lain,membawa tubuh Ranti menuju Desa..

     Semua warga kaget dan shock melihat kejadian itu.Termasuk Al,ia tidak menyangka,kemarin adalah pertemuan terakhirnya dengan Ranti.Padahal Ranti sudah berjanji akan menunggunya pulang dari kota.Al sangat terpukul atas peristiwa itu.

     Sesampainya Warga kerumah Ranti,Ibu Ranti menatap tak percaya,menangis meraung dan histeris melihat anaknya sudah mati diperkosa dan dibunuh.Semua warga yang melihat meneteskan air matanya,ia tidak menyangka nasib Ranti si bunga desa begitu malang,berakhir dengan tragis.Ibu Ranti berkali-kali jatuh pingsan.Sementara itu,Al segera melapor ke polisi untuk datang ke desanya dan mengusut kasus ini.Ia tidak akan pernah tenang sebelum pelaku Itu mendapatkan balasannya.

"Ranti.....mengapa begitu cepat nak....mengapa ranti ninggalin ibuk nak..." ibu ranti menangis diatas kuburan ranti yang baru saja selesai dimakamkan.Al datang dan menguatkan bahu nyi Sukma..

"Nak,Al ranti sudah tidak ada nak....Ranti sudah tidak ada...."

"Iya buk,sabar,kita doakan semoga Ranti tenang di alam sana."

"Tidakkk,dia tidak akan pernah tenang,selama pelakunya belum ditemukan..."

Sementara itu,

"Rend..bagaimana ini,polisi sedang mencari siapa pelakunya.." Ujar Mansur

"Iya Rend..matilah kita.aku tidak mau masuk penjara.."ucap Abdi

"Kalian ini bagaimana sih,kan kalian juga setuju kita melakukan rencana itu.."

"Pokoknya kita tidak boleh bersikap mencurigakan.biasa saja.lupakan semua yg terjadi." Perintah Rendi.Mereka bertiga sudah melarikan diri ke kota,tempat kost Rendi.

     Sepulang dari tahlilan dirumah Ranti,Al pun pulang dan beristirahat dikamarnya.Ia mengunci kamar dan menangis dikamar.Ia tidak menyangka nasib orang yang ia cintai begitu memilukan,Al menangis,hatinya begitu sedih dan merasa kehilangan.al pun ketiduran disamping tempat tidurnya..

Mass........

Mas........

Tolonginn rantiiiii

Ranti kesakitannnnn

Mas........

Al pun terbangun dari mimpinya,ia bermimpi Ranti meminta pertolongan darinya,Al pun kembali menangis,dan semakin bertekad akan mencari pelaku pembunuh Ranti sampai ketemu.

Rendi yang baru pulang kuliah,segera mandi,dan membersihkan diri didalam kamar mandi,kedua temannya sudah tertidur.

     Didalam kamar mandi,tiba-tiba lampu berkedip dan mati,Rendi yang sedang mandi pun,segera mengambil handuk dan keluar dari kamar mandi dengan pelan-pelan.Tak lama kemudian lampu tiba-tiba hidup kembali,ia memutuskan untuk masuk ke kamar mandi,seketika bau busuk menyengat hidungnya,setelah berbalik badan,ia melihat sosok perempuan dengan rambut panjang diatas menggantung.darah bertetesan mengenai wajahnya.Rendi berteriak melihat hantu itu.....

"Tooo...tolongggggggg"

Ketika Rendi ingin membuka pintu kamar mandi,Pintu itu tidak bisa dibuka,lalu tak lama kemudian,Mansur dan Abdi mendobrak pintu kamar mandi..

Gubrakkkkkkkkkkkkkkkkkk,

Rendi sudah jatuh pingsan.

"Rend...rend...bangun rend...."

Tak lama kemudian,Rendi dibawa temannya ketempat tidur.

"Rend,bangunn.lho kenapaaa ? "

"Han...han..hantu Ranti,Sur......" Rendi menjelaskan dengan ketakutan....

Seketika suasana menjadi hening.Mansur dan Abdi juga ketakutan mendengar penjelasan Rendi.

Pagi-pagi sekali Rendi,Mansur,Dan Abdi bertolak ke desa,mereka memberanikan diri untuk pulang ke desa,karena menurutnya mungkin sudah aman disana.

Pak Agung menyambut kepulangan putranya,Rendi.Mansur dan Abdi pun pulang kerumah masing-masing.

     Karena kecapean,rendi pun beristirahat dikamarnya sore itu.Ketika hendak membaringkan diri,ia tiba-tiba tercium bau busukkk yang kembali menyengat dihidungnya.Berniat ingin memejamkan mata.Rendi justru kembali terbayang hantu ranti yang berambut panjang,ia pun tidak jadi memejamkan mata.Segera ia menelpon kedua temannya,Mansur dan abdi dan mengajak mereka mandi disungai.

     Sesampainya disungai,mereka langsung menceburkan diri kesungai.Air sungai sore itu begitu dingin,Arusnya juga deras.Ketiga pria itu mandi tanpa merasa berdosa dan bersalah.

       Dari kejuahan,Abdi melihat sosok perempuan cantik sedang membasahi kain ditubuhnya,Abdi   pun menghampiri sosok perempuan itu ditengai sungai.Rendi dan Mansur tidak begitu memperhatikan Abdi,mereka hanya bertanya pada Abdi,mau kemana ia ? Tetapi abdi tidak menggubris pertanyaan itu.sesampinya abdi ditengah sungai.Ia ditenggelamkan,tubuhnya ditahan dari dalam air oleh Arwah Ranti yang ingin membalaskan dendamnya.Abdi lemas dan akhirnya mati,mengapung diatas sungai.

Melihat Abdi yang tiba-tiba menghilang,Rendi dan manshur panik,tak lama kemudian tubuh abdi sudah mengapung ditengah sungai.Rendi dan mansur beteriak meminta tolong.

Tolongggggg......

Tolong.......

Tolong saya.........

Pak Agung yang baru saja pulang dari acara ulang tahun desa,tak sengaja melihat sosok perempuan berbaju putih ,dengan rambut panjang,duduk didepan rumahnya.

Ketika pak Agung memegangg bahu sosok tersebut.

Pembunuhhhhhhhhhhhhhhhh

Seketika sosok itu menghilang.Pak Agung yang merasa ada yang tidak beres,segera masuk kedalam rumahnya.

Rendi yang tidak ingin keluar kamar,karena shock dengan temannya yang sudah meninggal.Ia begitu ketakutan.

Rendi ingin pergi menemui Manshur dirumahnya.Namun ditengah perjalanan,Ia kembali dihantui sosok ranti yang mengejarnya hingga Masuk ke Hutan.

Jangan melihat ke kiri

Jangan melihat ke kanan

Atau kau akan mendengar suara suara aneh......

Rendi melihat sosok itu lagi diatas pohon,

Hihihihihihi,

Ia tersandung diakar kayu,dan kembali berlari semampu yang ia bisa.

Tiba-tiba tubuh rendi merinding,ia begitu ketakutan,melihat sosok ranti yang sudah mendekat kearah tubuhnya.

Pembunuhhhhhhhhh !

Pembunuhhhhhhhhh !

Tolonggggggg.....!

Tolonggggggg.....!

Tolonggggg,tolonggggggggggggggg

"Rendii....apa apa ? "

Mas Al melihat Rendi berlari kocar-kacir ditepi hutan,malam-malam begini.

"Anehh sekali.."Ucap Al

     Suasana malam ini begitu dingin,selepas hujan,banyak rumah warga yang tutup,mungkin sudah pada tidur, Rendi sudah sampai kerumah,segera ia berlari menuju kamarnya.

Pak Agung yang kebingungan melihat tingkah laku Rendi,merasa penasaran.Ia pun datang menghampiri Rendi yang sudah masuk kedalam kamar.

"Rend.Rendi,buka bapak mau bicara."

     Ketika Rendi ingin membuka pintu,tiba-tiba lampu kamarnya berkedil,mati,lalu hidup kembali.Dari belakang ada tangan yang membekap mulut rendi,rendi berusaha melepaskan tangan tersebut dari mulutnnya.

"To....lo....ng..." 

Sosok menyeramkan itu berpaling menghadap Rendi,Wajahnya yang penuh dengan darah,rambut yang panjang dna baju putih,Rendi benar-benar ketakutan.

Ia terbayang,bagaimana ia memperlakukan Ranti dengan buruk,dan menghempaskan batu kekepala Ranti,hingga Ranti tiada.

     Mendengar ada yang tidak beres didalam.Pak Agung segera mendobrak pintu anaknya,lalu terciumlah bau bunga melati yang harum semerbak menyeruak dari kamar Rendi.Sementara itu Rendi sudah jatuh pingsan.

     Pak Agung mengangkat tubuh Rendi keatas tempat tidur,dan segera menelepon manshur untuk datang kesini.Manshur pun dengan berat hati datang memenuhi permintan Pak Agung.Sesampainya dirumah Pak Agung.Ia diminta menceritakan semua yang terjadi diantara mereka bertiga.Manshur dengan berat hati bercerita kepada pak Agung mengenai kelakuan busuk mereka.Pak Agung yang mendengar hal itu,langsung menangis,ia tidak dapat membayangkan,begitu kejamnya anak yang sudah ia besarkan selama ini.

     Tak menunggu waktu lama,Pak Agung menyuruh pembantunya,Mang Urip untuk menemui Nyi Sukma dan Al untuk datang kerumahnya.Ketika Nyi Sukma dan Al sudah sampai,mereka kebingungan mengapa ia disuruh datang kerumah pak kepala desa.

"Ada apa ini pak? Kenapa malam-malam sekali." Ucap Nyi Sukma.

"Begini nyi,ada yang ingin saya sampaikan."

     Beberapa saat kemudian,mereka semua masuk kedalam kamar Rendi yang belum sadarkan diri.Manshur pun ikut masuk kedalam,dan Pak Agung menyuruh ia menceritakan keburukan mereka selama ini.Nyi Sukma yang mendengar pengakuan dari Manshur hampir tidak percaya,ia kembali teringat akan nasib anak satu-satunya yang telah tiada.Begitu  juga dengan Al,

"Jadi,kalian yang sudah tega menghabisi nyawa Ranti ? Kurang ajar kalian.dimana hati nurani kalian ha ? "Al tidak dapat menahan emosinya.

Rendi terbangun dan sadar dari pingsannnya.Melihat ada banyak orang,ia begitu ketakutan.Dan meminta maaf kepada Nyi Sukma.

"Nyiiii,maaffff.maafin rendi...rendi bersalah.Rendi siam dihukummm.",

"Memang pantas kamu dihukum" Ucap warga yang lain.

Pak Agung yang bersedih hati,ia menyerahkan semua keputusan kepada Nyi Sukma.Yang jelas Rendi dan Manshur harus dijatuhi hukuman penjara.

Kabar itu pun tersebar diseluruh Desa itu,banyak warga yang sangat menyayangkan perbuatan buruk Rendi dan Manshur.

     Rendi dan manshur sudah masuk kedalam penjara,tetapi mereka berdua tetap dihantui terus menerus,hingga akhirnya mereka menjadi gila.Itulah balasan yang setimpal bagi orang yang berbuat jahat,melakukan pembunuhan dengan kejam,tanpa menggunakan hati nuraninya.Arwah Ranti sudah tenang dialam sana,pelaku pembunuhnya sudah ditangkap dan dijatuhi hukuman.

You may like these posts:

No comments:

Post a Comment